Kamis, 25 Agustus 2016

Benarkah..!! Jrocks band plagiat

Profil Band J-Rocks
J-Rocks Star berdiri tahun 2003
dengan penggawa :
Iman Taufik Rachman (vokal dan
gitar)
Sony Ismail Robbayani (gitar)
Swara Wimayoga (bass)
dan Anton Rudi Kelces (drum)
J-Rocks adalah band yang berdiri
pada tahun 2003 dengan
personil Iman (vokal, gitar), Sony
(gitar), Wima (bas), dan Anton
(drum). Aliran band mereka
adalah Japanese pop/rock.
Album perdana mereka, Topeng
Sahabat dirilis pada tahun 2005
dan mengisi dua lagu di album
OST Dealova yaitu "Into the
Silent" dan "Serba Salah". Saat ini
mereka dinaungi oleh label
Aquarius Musikindo. Pencinta J-
Rocks biasa disebut J-Rockstars
Banyak fans fanatik band Jepang
L'Arc~en~Ciel di Indonesia yang
menuding bahwa dalam
membuat lagunya, J-rocks
meniru lagu-lagu L'Arc~en~Ciel.
Sangat wajar bila beberapa lagu
J-rocks mirip dengan lagu-lagu
Laruku karena J-rocks memang
terinspirasi oleh band yang satu
ini. Dan juga J-Rocks terinspirasi
oleh Muse
Pada album keduanya, Spirit, J-
Rocks memasukkan bermacam-
macam beat dan aliran musik
seperti Rock 'n Roll (Juwita Hati),
Waltz/ Victorian (Tersesal), Blues,
Classic, dan masih banyak lagi. Di
album kedua ini, J-Rocks juga
menampilkan Prisa.
J-Rocks
Nama J-rocks sempat menjadi
kontroversi di kalangan pecinta
musik jepang di indonesia.
Nama ini seakan mewakili genre
Japanese Rock. Inspirasi nama J-
ROCKSTARS adalah dari sebuah
stiker bertuliskan ROCKSTAR,
dengan harapan suatu saat akan
menjadi Rockstar. Dan
ditambahkan huruf J di
depannya untuk mewakili band
itu sendiri dengan alasan J bisa
berarti Jepang karena awalnya
mereka memainkan J-Music,
Jakarta karena mereka berasal
dari Jakarta, Jujur dalam
bermusik dalam artian
memainkan apa yang bener-
bener mereka suka dan ingin
memainkan musik yang ber-soul
(jiwa). Dan akhirnya karena
permasalahan pengucapan
akhirnya nama J-ROCKSTARS
disingkat menjadi J-ROCKS. Nama
J-ROCKSTARS sendiri akhirnya
menjadi nama fans J-ROCKS
Awal 2004 JRS (singkatan dari J-
ROCKSTARS) mengikuti festival
musik Nescafe Get Started 2004
yang disponsori oleh Nescafe,
Trans TV dan Aquarius
Musikindo. Mereka berhasil
menjuarai festival tersebut dan
berkesempatan membuat album
kompilasi Nescafe Get Started
yang merupakan awal bentuk
kerjasama mereka dengan
Aquarius Musikindo. Dan
akhirnya pertengahan 2005
mereka berhasil meluncurkan
album perdana nya yang
bertajuk "Topeng Sahabat"
dengan label Aquarius
Band ini semakin dikenal sejak
munculnya album kedua. Pada
lagu berjudul 'Kau curi lagi'
mereka memperkenalkan gitaris
wanita, Prisa. Dan pada lagu
'Juwita Hati' mereka membuat
video klip di Jepang. Pada video
klip ini berakting sebagai fans J-
Rocks yang mengejar idolanya
sampai ke negeri Sakura. Konsep
yang menarik membuat video
klip ini populer di Indonesia
Rabu, 23 September 2009
J-Rocks in Three Years
9 November 2003, untuk pertama
kalinya Jakarta Rockstars atau
lebih dikenal dengan sebutan J-
RockS atau JRS, memainkan
musik mereka di depan orang
lain selain mereka berempat. Tak
lama berselang, di awal 2004
mereka mencoba ikut
berkompetisi dengan band –
band indie Bandung di event
Nescafe Get Started [karena
event ini tidak diadakan di
Jakarta, maka terpaksa mereka
ke Bandung]. Setelah berhasil
menjuarai festival ini, mereka
digaet oleh pihak Aquarius untuk
rekaman, dan Juli 2005 lahirlah
album perdana mereka “Topeng
Sahabat” walau mungkin kurang
booming di pasaran, dan belum
berhasil mendapatkan
penghargaan, tapi sebenarnya
album ini patut diacungi jempol,
karena keberanian Iman Cs
mendobrak pasar musik
Indonesia dengan aliran musik
yang bagi sebagian besar
masyarakat Indonesia masih
dianggap baru dan biasanya
peminat – peminatnya muncul
dari kalangan komunitas –
komunitas kecil penyuka budaya
Jepang, ya..musik yang mereka
bawakan adalah Japanese rock.
Beranggotakan 4 cowok – cowok
skillful, Iman Taufiq Rahman
[vokalis+gitaris kelahiran Jakarta,
19 Juli 1982], Sony Ismail
Robbayani [gitaris kelahiran
Jakarta, 24 September 1983],
Swara Wima Yoga [basis
kelahiran Jakarta, 29 November
1981], dan Anton Rudi Kelces
[drummer kelahiran Jakarta, 17
Agustus 1982]. J-RockS tidak
hanya digemari karena
kepiawaian personelnya dalam
memainkan alat musik, mencipta
lagu, dan menyelipkan
aransemen – aransemen unik
hasil keisengan mereka di setiap
live performance mereka, tapi
juga karena modal tampang
mereka yang bisa dibilang
sangat lumayan.
Satu dari keunikan band ini yang
sebenarnya sangat nyata tapi
muingkin kurang diketahui oleh
publik awam adalah kenyataan
bahwa band ini selain
mempunyai jajaran fans setia,
juga mempunyai jajaran
penghujat setia alias anti JRS.
Para anti JRS membenci JRS
dengan satu alasan utama, yaitu
musik mereka terlalu dekat
dengan L’Arc~en~Ciel atau
Laruku, band rock besar di
Jepang yang telah berumur 12
tahun lebih tua. Bahkan lebih
parah dari itu, mereka dicap
sebagai plagiator Laruku, baik
dari segi musik hingga style
mereka. Dan sering para anti JRS
mengidentikkan personel JRS
dengan personel Laruku pada
posisi yang sama, seperti Sony
dengan Ken [gitaris Laruku],
Wima dengan Tetsu [basis],
Anton dengan Yuki [drummer],
dan yang tampaknya paling
sering dicecar oleh tudingan
adalah Iman yang dianggap
sangat "Hyde wannabe", dari
segi style, gaya bermusik,
bahkan suara falsetto Iman
selalu dikait – kaitkan dengan
vokalis Laruku yang walaupun
telah berumur tapi masih terlihat
sangat imut itu. Semua tudingan
kemiripan itu ditanggapi Iman
selaku vokalis juga frontman JRS
dengan adem ayem, dan
menurutnya kesamaan –
kesamaan seperti itu adalah
sesuatu yang wajar di dunia
musik, secara nada hanya ada 7,
dan JRS sendiri [terutama Iman]
adalah fans dari Laruku.
Beruntung perdebatan antara
para fans dan anti ini hanya
terjadi di forum – forum,
Friendster, imel dan milis – milis
dunia maya. Kalaupun terbawa
ke dunia nyata, itu hanya
sebatas pertengkaran mulut
yang tidak sampai terbawa ke
perkelahian massal. Kalau saja
hal itu sampai terjadi, pastinya
akan sangat lucu, karena para
artis yang diributkan toh tenang
– tenang saja dan tidak pernah
ada kejadian saling menuding
ataupun sampai tuntut –
menuntut, terutama dari pihak
Laruku.
Lepas dari semua fenomena unik
itu, J-RockS sebenarnya dapat
menjadi aset dan duta bagi para
Japanese freaks untuk
memasyarakatkan musik – musik
beraroma Jepang, terutama dari
aliran Japanese rock, serta style
Japanese dalam hal fashion.
Karena tidak bisa dipungkiri,
setiap orang yang tertarik
dengan JRS, pasti ujung –
ujungnya akan mulai melirik ke
musik – musik berbau Jepang
lainnya, dan lalu mulai melirik
style jejepangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar